Ulama Sekaligus Bakal Cawagub Aceh Meninggal Dunia – Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, kabar duka menyelimuti Aceh. Tgk Muhammad Yusuf A Wahab, ulama kharismatik yang dikenal sebagai Tu Sop, sekaligus bakal calon Wakil Gubernur Aceh, berpulang ke rahmatullah pada Sabtu pagi, 7 September 2024. Beliau menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Brawijaya, Tebet, Jakarta, sekitar pukul 09.00 WIB.
Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) melalui juru bicara mereka, Dr. Teuku Zulkhairi, MA, mengajak seluruh masyarakat Muslim, khususnya di Banda Aceh dan sekitarnya, untuk turut serta dalam salat jenazah almarhum di Masjid Raya Baiturrahman.
Duka Mendalam bagi Aceh
Berpulangnya Tu Sop meninggalkan duka yang dalam bagi masyarakat Aceh. Ulama yang selama ini dikenal karena sikapnya yang teduh dan ajakan damainya ini, dijadwalkan akan dipulangkan ke Banda Aceh dan tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda pada Sabtu malam, sekitar pukul 19.00 hingga 20.00 WIB.
“Jenazah Tu Sop akan dibawa ke Masjid Raya Baiturrahman sesuai permintaan masyarakat yang ingin memberikan penghormatan terakhir dengan menyalatkan beliau,” ujar Teuku Zulkhairi.
Beliau juga mengajak semua lapisan masyarakat, termasuk santri, mahasiswa, dan masyarakat umum, untuk hadir di Masjid Raya Baiturrahman pada Sabtu malam sekitar pukul 20.00 WIB untuk bersama-sama menunaikan salat jenazah.
Perjalanan Jenazah Menuju Kampung Halaman
Setelah disalatkan di Masjid Raya, jenazah Tu Sop akan dibawa ke Bireuen, tempat di mana beliau akan dishalatkan di Dayah Mudi Mesra dan Dayah Darul Munawarah. Prosesi shalat jenazah berikutnya akan dilaksanakan di kediaman Tu Sop, yaitu di Dayah Babussalam Al Aziziyah, Jeunieb, pada Minggu pagi, 8 September, sekitar pukul 09.00 WIB.
Warisan Dakwah Tu Sop
Tu Sop dikenal sebagai ulama yang tak henti-hentinya berdakwah, menyebarkan ajaran Islam dengan kelembutan. Ia selalu menyerukan perdamaian dan persatuan, tanpa pernah memusuhi siapapun. Semasa hidupnya, beliau sering menyuarakan kerinduannya terhadap kebangkitan Aceh sebagai mercusuar Islam di Asia Tenggara.
“Beliau sering kali menyeru masyarakat Aceh untuk membangkitkan kembali peradaban sosial dan kejayaan Islam di Aceh. Mari kita tunaikan salat jenazah Tu Sop di Masjid Raya Baiturrahman sebagai penghormatan terakhir kita kepada beliau,” tutup Teuku Zulkhairi.
Meninggalnya Tu Sop bukan hanya kehilangan bagi dunia keulamaan di Aceh, tetapi juga bagi seluruh masyarakat yang pernah merasakan sentuhan dakwahnya. Semoga Allah SWT melapangkan jalan beliau dan menempatkannya di tempat terbaik di sisi-Nya.